Laman

Minggu, 26 Oktober 2008

Bisnis Usaha Agen Tiket Perjalanan

Jangan remehkan bisnis jualan tiket. Bila dikelola baik, bisa untung besar. Buat yang belum berpengalaman, Jakarta EXpress membuka peluang waralaba. Modal ratusan juta bisa kembali dalam setahun. Perkara membeli tiket, entah itu pesawat ataupun kereta api, sering bikin uring-uringan. Apalagi di musim liburan atau saat mudik Lebaran. Liburan indah bersama keluarga bisa berantakan. Bahkan, kita bisa batal bepergian gara-gara gagal mendapatkan tiket.Masa-masa pahit itu memang telah lewat.

Makin sedikit penumpang yang mau antre berjam-jam di depan loket stasiun kereta api-bahkan sampai menginap segala-tapi belum tentu mendapat tiket. Justru para calo yang dengan enaknya bergentayangan menawar-nawarkan tiket dengan harga supermahal. Nah, belakangan, penumpang cenderung lebih suka naik pesawat terbang. Sudah banyak pilihan maskapai penerbangan, waktu perjalanannya singkat, harga tiketnya pun semakin murah.

Dan, beli tiketnya gampang sekali: telepon saja travel agency.Memesan tiket melalui travel agency alias biro perjalanan memang praktis. Cukup angkat telepon dan ajukan pemesanan, selanjutnya mereka yang sibuk mencarikan tiket buat kita. Bahkan, banyak biro perjalanan yang memberi servis mengantar tiket ke tangan Anda. Tentu dengan catatan, khusus menjelang musim mudik atau liburan, waktu pemesanan tiket Anda tak boleh kelewat mepet. Kehadiran agen penjual tiket ini semakin marak di kota-kota besar. Buka saja lembaran koran, terlihat banyak sekali yang pasang iklan menawarkan tiket dengan pelbagai pesawat dan tujuan perjalanan.

Toh, masih ada peluang bagi masuknya pemain baru. Sebab, pasarnya terus berkembang. Diperkirakan sepanjang tahun lalu jumlah penumpang untuk lalu lintas pesawat dalam negeri saja (domestik) lebih dari 20 juta orang, dan terus tumbuh.Kemajuan zaman membuat orang semakin sering melakukan perjalanan jauh, baik untuk perjalanan bisnis, keperluan keluarga, ataupun berwisata. Karena ke-sibukannya, orang -orang tak mempunyai waktu mengurusi sendiri tetek-bengek perjalanannya. Di sinilah biro perjalanan menyambar peluang. "Saya yakin prospek bisnis ini masih cerah," ujar Tony A. Situmorang, pemilik gerai TX Travel di Bintaro.

Diutamakan yang tidak berpengalaman Bila berminat menekuni bisnis ini, namun masih takut-takut karena minus pengalaman, tawaran waralaba Jakarta EXpress bisa jadi alternatif. "Ini waralaba biro perjalanan pertama di Indonesia," ujar Anthonius Thedy, salah satu pendiri Jakarta EXpress. Jakarta Express-dengan huruf X sengaja dibikin kapital-terbilang biro perjalanan yang besar, karena dia juga bermain sebagai grosir tiket. Tahun lalu perusahaan yang berdiri sejak 1991 ini menerima penghargaan sebagai operator tur yang paling inovatif pemasarannya dari Singapore Tourism Board. Pada 2004 itulah Jakarta EXpress menawarkan waralaba agen travel.

Kini sudah ada delapan gerai waralaba Jakarta EXpress. Targetnya muncul empat gerai waralaba lagi pada tahun ini. Bila semula nama gerai waralabanya adalah Ticket EXpress, beberapa waktu lalu namanya menjadi TX Travel. "Soalnya, kami tidak hanya berjualan tiket, tapi juga pelayanan travel," jelas Anthonius.Untuk menjadi terwaralaba TX Travel, Anda tak perlu mempunyai pengalaman.

Malah, menurut Anthonius, lebih baik belum berpengalaman sama sekali. "Kalau sudah pernah, bisa ribut duluan," selorohnya.Yang paling penting, Anda harus punya modal. Besarnya tak sampai Rp 300 juta. Sejumlah Rp 90 juta untuk mendapat hak waralaba selama lima tahun. Sisanya untuk biaya renovasi, membeli perlengkapan, cadangan biaya operasional, dan lain-lain. Sebagai imbal baliknya, terwaralaba akan mendapatkan pasokan tiket dari Jakarta EXpress. Selain itu, Jakarta EXpress memberikan pelatihan bagi karyawan terwaralaba, dukungan teknis, dan pendampingan selama lima tahun penuh. Jakarta EXpress juga membantu menentukan lokasi yang pas.

Tempatnya bisa di mal, di pinggir jalan raya, di kompleks ruko dan perkantoran, atau masuk ke perumahan yang ramai. Yang penting, dekat dengan orang-orang yang suka bepergian. Satu lagi, di lokasi itu jumlah pesaing belum terlalu banyak. Seperti induknya, TX Travel bukan cuma menjual tiket eceran, melainkan juga secara grosir untuk biro perjalanan lain. Oh, ya, TX Travel hanya melayani tiket pesawat udara, baik tujuan domestik maupun luar negeri. Alasannya, "Belakangan ini orang-orang yang biasa naik kereta api dan bus berganti naik pesawat karena tiketnya semakin murah," ujar Anthonius.

Bisa cepat balik modalSelain berdagang tiket pesawat, TX Travel menyediakan layanan paket wisata, pemesanan hotel, tur kesehatan, dan tiket kapal pesiar. Meski jenis layanannya banyak, terwaralaba tak perlu khawatir harus mempekerjakan banyak orang. Untuk tahap awal, karyawan cukup empat orang, yakni dua orang untuk pemesanan tiket, seorang tenaga administrasi, dan seorang dinas luar. "Manajer, supervisor, dan teknisi komputer, itu kami yang menyediakan," kata Anthonius.Berdasarkan pengalaman, untuk penjualan tiket saja, setiap gerai bisa memasarkan minimal 30 tiket setiap hari.

Harga tiketnya tentu saja bervariasi, tergantung dari lokasi tujuan dan pesawatnya, dan sering berfluktuasi. Nah, dari setiap tiket yang terjual itu terwaralaba mendapatkan margin atau keuntungan sebesar 6% dari harga jual. Margin atawa komisi 6% itu tak seluruhnya masuk ke kantong terwaralaba. "Saban bulan, kami harus membayar royalti sebesar 20% dari omzet untuk pewaralaba," ujar Tony A. Situmorang, terwaralaba TX Travel di Bintaro. Sebagai gambaran, komisi buat agen tiket ini umumnya 7% dari harga jual tiket, tapi mereka juga harus setor Rp 5.000 per tiket terjual kepada agen besar. Hitung punya hitung, dengan mengandalkan volume penjualan tiket pesawat saja, terwaralaba bisa balik modal dalam setahun. Tentu tak tertutup kemungkinan, bila jumlah tiket yang terjual lebih banyak, masa balik modal ini bisa lebih cepat. Sebaliknya, bila penjualannya di bawah target, masa balik modalnya bisa lebih lama lagi.
Nah, Anda berniat mengejar bisnis yang menjanjikan laba ekspres ini? Oke saja, asal tetap utamakan servis dan kejujuran pada pelanggan.

Tidak ada komentar: