Laman

Senin, 27 Oktober 2008

Peluang Bisnis Makanan & Minuman Organik, Sehat dan Bergizi Tinggi

Healthy Choice Indonesia menawarkan waralaba untuk membuka toko dan restoran organik. Peluangnya masih terbuka lebar, tapi modal yang dibutuhkan lumayan besar. Terwaralaba juga harus tekun mempromosikan produknya. Empat tahun lalu, banyak orang memandang sebelah mata bisnis yang dirintis Stevan Lie. (baca : Jualan siomay pakai bumbu siap saji )

Bagaimana tidak? Di saat penikmat makanan organik masih sangat terbatas, Stevan nekat membuka sebuah toko yang khusus menjual makanan dan minuman organik bernama Healthy Choice Indonesia. Di tempat itu, ia juga membuka restoran yang khusus menyajikan resep-resep makanan dan minuman organik. "Waktu itu, kami benar-benar seperti orang aneh," kenang Stevan, yang juga menjabat sebagai Direktur Operasional Healthy Choice. Kenekatan Stevan itu tentu saja mengandung risiko.

Di awal-awal bisnisnya, ia pun sering merugi karena harus membuang bahan makanan dan minuman yang kedaluwarsa. Maklum, biarpun lebih sehat, harga makanan dan minuman bisa tiga sampai empat kali lipat harga makanan dan minuman biasa. Jadi, tak perlu heran jika bahan-bahan yang dibuang itu jumlahnya acap jauh lebih banyak dibandingkan dengan bahan-bahan yang berhasil dijual. Tapi, kondisi ini tak lantas membuat Stevan menyerah. Ia tetap bertahan sambil terus mempromosikan manfaat bahan-bahan organik. Sekarang, keuletan Stevan sudah mulai membuahkan hasil. (baca : Jualan siomay pakai bumbu siap saji )

Dari waktu ke waktu jumlah konsumen Healthy Choice terus bertambah. Menurut Stevan, ada tiga jenis konsumen di Healthy Choice. Yang pertama, orang-orang berusia 40 tahun ke atas yang mulai ingin mencari-cari makanan sehat. Lalu, yang kedua adalah orang-orang yang "terpaksa" mengonsumsi makanan organik karena pernah mengalami masalah kesehatan yang serius seperti bypass jantung atau stroke. Terakhir, konsumen Healthy Choice berasal dari pasangan-pasangan muda yang ingin memberikan makanan yang terbaik bagi bayinya. "Biasanya mereka masih belum mau membeli makanan organik bagi diri mereka sendiri; tapi mereka membeli makanan organik untuk bayinya," tutur Stevan. (baca : Jualan siomay pakai bumbu siap saji )

Nah, kelompok terakhir inilah yang berkembang dengan sangat cepat. Apalagi selain bayinya, belakangan, para pasangan muda itu sendiri juga mulai ikut mengonsumsi makanan maupun minuman organik. Memang, tidak semua pasangan muda masuk dalam golongan ini. Umumnya, penggemar makanan organik itu datang dari lapisan orang-orang di kelas ekonomi A dan A plus. Meskipun begitu, secara total, pertumbuhan pasar Healthy Choice tetap menakjubkan. "Dalam satu tahun terakhir saja, pasarnya bisa tumbuh empat kali lipat," kata Stevan lagi.

Lantaran melihat perkembangan pasar yang sangat pesat itulah, Stevan ingin terus membuka gerai-gerai Healthy Choice baru. Total, saat ini Stevan mengaku telah memiliki lima gerai Healthy Choice plus beberapa konter di Sogo Department Store. Sayangnya, ia merasa tak akan sanggup untuk bisa mengawasi terlalu banyak gerai sekaligus; apalagi kalau gerai itu yang berada luar kota Jakarta. So, mulai tahun ini, Stevan berusaha mencari mitra baru melalui skema waralaba (franchise). Ada dua jenis paket waralaba yang ditawarkan Stevan. Yang pertama, paket waralaba gerai Healthy Choice.(baca : Jualan siomay pakai bumbu siap saji )

Ini adalah gerai toko swalayan dan restoran yang menjual berbagai bahan makanan dan minuman organik. Sebenarnya, konsep gerai Healthy Choice yang asli mengusung konsep 3 in 1, yakni terdiri dari toko, restoran, dan klinik detox. "Tapi, untuk klinik kami belum berani mewaralabakan karena rekanannya harus memiliki keahlian khusus," terang Stevan.Butuh modal awal Rp 1 miliar hingga Rp 2,5 miliarUntuk bisa membuka gerai Healthy Choice ini, tentu saja, pertama-tama calon terwaralaba (franchisee) harus memiliki tempat usaha yang memadai dan strategis. Kawasan rumah toko (ruko) yang berada di dekat perumahan bisa menjadi tempat yang ideal untuk usaha ini. Memang, terwaralaba bisa juga membuka gerai swalayan dan restoran organik ini di mal.(baca : Jualan siomay pakai bumbu siap saji )

Konsekuensinya, ia harus menanggung ongkos sewa yang supermahal. Soalnya, untuk membuka gerai ini, franchisee harus menyediakan lahan hingga 150 m2. "Padahal, sewa mal kelas A sudah mencapai Rp 100.000-150.000 per m2. Nanti biaya sewanya bisa-bisa puluhan juta per bulan," ujar Stevan lagi. Jika tetap ingin membuka gerai di mal, calon terwaralaba bisa menjajal paket waralaba yang kedua, yakni paket gerai Organic To Go. Gerai ini hanya membutuhkan ruangan yang luasnya minimal 70 m2, sehingga cocok dibuka di mal atau kawasan perkantoran. "Bentuknya semacam gerai yang menyediakan fast food tapi bukan junk food," terang Stevan. Selain tempat, tentu saja, calon franchisee juga harus menyediakan modal berupa duit tunai. Lumayan besar, lo.

Untuk paket waralaba gerai swalayan dan restoran Healthy Choice, modal awal yang harus disediakan sekitar Rp 2,5 miliar. Sementara itu, modal awal untuk membuka Organic To Go sekitar Rp 1 miliar. Uang sebanyak itu akan dipakai untuk membiayai beberapa keperluan: mulai dari franchise fee, renovasi tempat, peralatan, dan pelatihan karyawan.Cuma, menurut Stevan, memiliki tempat strategis dan modal besar doang tak cukup untuk bisa membuka gerai Healthy Choice maupun Organic To Go. Ada satu persyaratan lagi: calon terwaralaba harus memahami seluk-beluk makanan maupun minuman organik. Kalau perlu, ia juga melahap makanan tersebut. "Kan susah menerangkan kepada orang lain kalau dia sendiri belum menerapkan hidup sehat," tambah Stevan. (baca : Jualan siomay pakai bumbu siap saji )

Harus sabar menggarap pasar biar cepat berhasil, terwaralaba harus mau terjun langsung mengurus bisnisnya. Kalau perlu ia harus ikut cerewet mempromosikan dan menjelaskan kelebihan produk-produk yang dijajakannya. Bayangkan, seorang ibu rumah tangga biasa tentu akan bingung melihat satu kemasan selai stroberi organik diberi banderol harga Rp 80.000. Padahal, di toko biasa, selai serupa hanya dijual dengan harga Rp 20.000. Nah, terwaralaba harus bisa menerangkan bahwa selai itu tanpa pewarna, tanpa pengawet, dan berasal dari bahan-bahan organik yang bebas pestisida. Shierley Boedihartono, terwaralaba Healthy Choice Indonesia, melihat prospek bisnis ini akan bagus.

Tapi, "Kami harus banyak melakukan edukasi untuk bisa mengembangkan pasar," ungkap Shierley, yang membuka gerai di Surabaya. Dia yakin, dalam setiap keluarga pasti ada anggotanya yang mengalami masalah kesehatan. "Tapi, untuk bisa mengubah kebiasaan makan memang susah," tambah Shierley.Jika semuanya lancar, menurut hitungan Stevan, dalam waktu sekitar dua sampai dua setengah tahun modal terwaralaba akan kembali. Cuma, pada prakteknya, bukan tidak mungkin waktu yang dibutuhkan lebih lama lagi. Shierley, misalnya, mengaku mengalami awal-awal bisnis yang agak berat. Maklum, di Kota Buaya itu jumlah masyarakat yang mengenal makanan organik memang masih sedikit. "Saya belum menghitung kapan bisnis ini akan balik modal," cetus Shierley. (baca : Jualan siomay pakai bumbu siap saji )

2 komentar:

Unknown mengatakan...

untuk lebih lanjut dan memahami saya pingin bicara langsung mohon info ke 081321223048 makasih

Unknown mengatakan...

saya tertarik dengan itu semua,tapi sya kurang jelas untuk lebih jlas lagi gimana kalu bypon ke 081321223048 terimakasih